Berilah, Maka Kita Akan Diberi

Di kota Bandung ini, saya pernah beberapa kali bertemu ibu-ibu yang meminta uang. Ibu itu berkata bahwa ia ingin pulang ke rumahnya (* yang lumayan jauh dari tempat kita bertemu pada saat itu) tetapi uangnya sudah habis, atau tidak cukup. Sekilas dari penampilan berpakaian, baju yang dikenakan biasa-biasa saja, tidak mewah, dan tidak compang camping juga.

Beberapa orang mungkin akan memberi uang ala kadarnya, atau malah tidak memberikan sama sekali, sambil mencibir "Jangan-jangan dia cuma berbohong."


Ada kalanya, memang kita gak tahu apakah orang-orang yang nampaknya miskin dan membutuhkan itu adalah orang-orang yang benar membutuhkan. Bisa saja orang itu berbohong. Tapi kita juga gak tahu kan kalo orang itu gak berbohong?

So, selama kita ngerasa punya hati untuk berbagi dengan orang yang membutuhkan itu, pastinya ya kita siap berbagi. Firman Tuhan mengingatkan kita untuk gak nutup telinga buat orang-orang yang menjerit karena membutuhkan uluran tangan kita. Tak seorangpun tahu apa yang akan terjadi pada kita. Cepat atau lambat, kita pun akan membutuhkan bantuan orang lain.

Berilah dan kamu akan diberi..

Gambar diambil dari sini

4 terang dunia bersinar:



echa mengatakan...

hehe...gw sih udah mls Putri,krna emg kbanyakan trnyata boong, gw prnah mpe ngasih 7000 gt, n gw nyesel.... Gw pling ngasih lbh kesupir angkot yg pnumpangnya lg kosong& bwa angkotnya baik, atau pminta2 djalan (itupun gw liat2 dlu ) terkesan milih2 sie, tp kadang2 prlu brhikmat jg qt,hehe...
pis..

Kabasaran Soultan mengatakan...

Setuju ...
Apa yang kita tanama
maka itulah yang akan kita panen.

nice sharing

Anonim mengatakan...

Yah, sebenarnya saya juga agak kesal dengan beberapa pengemis yang berbohong, atau menunjukkan sikap yang tidak baik.

Di satu sisi, kita memang harus punya hikmat dan kebijaksanaan untuk setiap hal yang kita perbuat, apalagi dalam urusan memberi uang. Tapi di sisi lain, kita memang tidak tahu apa sebenarnya motivasi dari pengemis tersebut.

Bisa saja karena sangking butuhnya uang, mereka nekat untuk bohong atau berkelakuan kurang baik.

Oleh karena itu pastor saya, yang sangat baik, saat saya tanyai hal ini..jawabannya adalah, "lebih baik saya dijuluki bodoh karena ditipu orang yang minta uang, daripada saya dimarahi oleh Tuhan karena pelit dan tidak suka menolong".

Dan, sepertinya, saya sekarang ikut paradigma si pastor saya ini (^_^)

yusfita mengatakan...

@kabasaran soultan : thanx ya udah nambahin.

@echa : lakukan yang menurut kita baik. tapi sebisa mungkin memberi yah. hehe

@ravimalekinth : wah, jawaban si pastor ok tuh.
Yang penting niat kita memberi, terlepas dari dia menipu atau tidak itu urusan dia dengan Tuhan. Setidaknya ini pendapat saya. Hehe..

Posting Komentar