Merry Christmas

Kado Natal


Ada yang sudah membaca buku Rick Warren "The Purpose of Christmas"? Beberapa hari ini saya membaca buku itu. Dengan bahasanya yang ringan, pesan yang disampaikan mengenai makna Natal dapat dicerna oleh otak saya dengan baik. Dalam bukunya, Rick Warren menuliskan 3 tujuan kelahiran Yesus :


1. Natal adalah waktu untuk perayaan

"Aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa" Lukas 2:10

Kabar baik Natal layak untuk dirayakan karena 3 alasan. Alasan yang bersifat pribadi: "Aku memberitakan kepadamu." Alasan yang bersifat positif: "memberitakan.. kesukaan besar."
Dan alasan yang bersifat universal: "untuk seluruh bangsa". Siapapun kita, apapun yang kita kerjakan, dimanapun kita berada, atau ke tempat yang akan kita tuju, yang jelas berita ini adalah untuk kita.
Malaikat itu juga membawa berita yang bermanfaat bagi kita. Ini merupakan berita yang paling baik di dunia:
ALLAH MENGASIHI KITA!
ALLAH MENYERTAI KITA!
ALLAH HADIR BAGI KITA!

2. Natal adalah waktu untuk keselamatan

Tatkala orang merenungkan tentang keselamatan rohani, mereka kerap memiliki konsep yang sangat dangkal tentang itu: mereka berpikir bahwa keselamatan adalah diselamatkan dari neraka. Sedangkan Allah memiliki jaminan keselamatan dari api neraka ketika Dia mengutus Yesus untuk menjadi juruselamat kita. Hadiah keselamatan sejati dari Allah berupa pembebasan, tujuan, dan kehidupan dalam tiga dimensi. Itu mencakup masa lalu, masa sekarang, dan masa yang akan datang:
Yesus menyelamatkan kita dari sesuatu(dosa dan diri kita sendiri). Yesus menyelamatkan kita untuk sesuatu. Yesus menyelamatkan kita karena sesuatu (karena kasih karuniaNya).

3. Natal adalah waktu untuk rekonsiliasi

Rekonsiliasi adalah tindakan mengembalikan kedamaian. Kedamaian dengan Allah, kedamaian dengan sesama, kedamaian dengan hati kita sendiri. Ini merupakan obat sangat mujarab untuk kehidupan dan hubungan yang hancur. Yesus tidak hanya mengajarkan tentang jalan menuju kedamaian, tetapi menguatkan kita untuk menjalani kehidupan yang penuh kedamaian jika kita mau mempercayaiNya.

Siap menerima kado Natalmu? Terimalah dengan penuh suka cita.

Berjalan dengan Keong

Tuhan memberiku sebuah tugas, yaitu membawa keong jalan-jalan.
Aku tak dapat jalan terlalu cepat, keong sudah berusaha keras merangkak. Setiap kali hanya beralih sedemikian sedikit.
Aku mendesak, menghardik, memarahinya, Keong memandangku dengan pandangan meminta-maaf, serasa berkata : "aku sudah berusaha dengan segenap tenaga !"

Aku menariknya, menyeret, bahkan menendangnya, keong terluka. Ia mengucurkan keringat, nafas tersengal-sengal, merangkak ke depan.
Sungguh aneh, mengapa Tuhan memintaku mengajak seekor keong berjalan-jalan.
Ya Tuhan! Mengapa? Langit sunyi-senyap. Biarkan saja keong merangkak didepan, aku kesal dibelakang. Pelankan langkah, tenangkan hati....


Oh? Tiba-tiba tercium aroma bunga, ternyata ini adalah sebuah taman bunga.
Aku rasakan hembusan sepoi angin, ternyata angin malam demikian lembut.
Ada lagi! Aku dengar suara kicau burung, suara dengung cacing.
Aku lihat langit penuh bintang cemerlang.
Oh? Mengapa dulu tidak rasakan semua ini?
Barulah aku teringat, Mungkin aku telah salah menduga!

Ternyata Tuhan meminta keong menuntunku jalan-jalan sehingga aku dapat mamahami dan merasakan keindahan taman ini yang tak pernah kualami kalo aku berjalan sendiri dengan cepatnya.
"He's here and with me for a reason"
Saat bertemu dengan orang yang benar-benar engkau kasihi,
Haruslah berusaha memperoleh kesempatan untuk bersamanya seumur hidupmu.
Karena ketika dia telah pergi, segalanya telah terlambat.

Saat bertemu teman yang dapat dipercaya, rukunlah bersamanya.
Karena seumur hidup manusia, teman sejati tak mudah ditemukan.
Saat bertemu penolongmu,
Ingat untuk bersyukur padanya.
Karena ialah yang mengubah hidupmu

Saat bertemu orang yang pernah kau cintai,
Ingatlah dengan tersenyum untuk berterima-kasih .
Karena ia lah orang yang membuatmu lebih mengerti tentang kasih.

Saat bertemu orang yang pernah kau benci,
Sapalah dengan tersenyum.
Karena ia membuatmu semakin teguh / kuat.

Saat bertemu orang yang pernah mengkhianatimu,
Baik-baiklah berbincanglah dengannya.
Karena jika bukan karena dia, hari ini engkau tak memahami dunia ini.

Saat bertemu orang yang pernah diam-diam kau cintai,
Berkatilah dia.
Karena saat kau mencintainya, bukankah berharap ia bahagia?

Saat bertemu orang yang tergesa-gesa meninggalkanmu,
Berterima-kasihlah bahwa ia pernah ada dalam hidupmu.
Karena ia adalah bagian dari nostalgiamu

Saat bertemu orang yang pernah salah-paham padamu,
Gunakan saat tersebut untuk menjelaskannaya.
Karena engkau mungkin hanya punya satu kesempatan itu saja untuk menjelaskan

Saat bertemu orang yang saat ini menemanimu seumur hidup,
Berterima-kasihlah sepenuhnya bahwa ia mencintaimu.
Karena saat ini kalian mendapatkan kebahagiaan dan cinta sejati..

Sumber : email

Jadiah Seperti Anne Sullivan

Pernah mendengar nama Helen Keller? Dia adalah wanita cacat pertama yang mendapatkan gelar sarjana. Helen tidak pernah dilahirkan sebagai orang yang tuli dan buta, tetapi pada usia 19 bulan, Helen menderita radang selaput otak (meningitis) yang menyebabkan ia menjadi buta dan tuli.

Singkat cerita, orang tua Helen membawanya ke sebuah sekolah khusus untuk mereka yang cacat dan salah satu gurunya bernama Anne Sullivan. Berkat bimbingan Anne Sullivan bertahun-tahun, tidak hanya dalam hal pendidikan tetapi juga penanaman nilai-nilai gambar diri yang sehat, Helen Keller berhasil meraih gelar sarjana dengan predikat cumlaude. *wow..hebat banget yah.


Mengapa Anne Sullivan bisa begitu sabar membimbing Helen Keller? Ternyata Anne semenjak kecil juga mengalami gangguan penglihatan. Selain itu masa kecil Anne begitu menderita, ibunya meninggal ketika ia berusia 8 tahun dan ayahnya adalah seorang pemabuk yang gemar menyiksa Anne. Bahkan ketika berusia 10 tahun, ayahnya menginggalkan Anne begitu saja. Singkat cerita ketika Anne berusia 14 tahun ia masuk ke sekolah khusus orang cacat (yang nantinya menjadi guru Keller di sekolah ini). Disana dia sempat mengalami operasi mata, meski tidak pulih 100%, Anne memperoleh sedikit penglihatannya. Dan pada usianya yang ke-20 Anne bertemu Helen Keller dan menjadi guru sekaligus pembimbing hidupnya.

Bagaimana? Siap menjadi Anne Sullivan? Masih banyak Helen Keller di luar sana yang menantikan kita?

Tetap Di JalurNya

Di depan kost an saya ada sebuah warung tenda yang menjual bebek goreng. Warung itu buka pada sore harinya hingga menjelang tengah malam. Keempukan bebek gorengnya, membuat lidah kita bakal bergoyang. Hahaha... lebay. Yah pokoknya enak bangetlah, tidak rugi kalau kita membeli.

Karena rasanya yang lezat, tak jarang pembeli harus mengantri untuk mendapatkannya. Tiap-tiap orang diberikan nomor antrian, dan tiap nomor antrian yang dipanggil oleh mas-masnya, silahkan mengacung. hahaha... seperti absen di kelas kuliah saja.


Sore itu, saya dan seorang teman saya mengantri untuk bisa menikmati si bebek goreng. Waktu itu warung nya masih baru buka. Tapi ternyata antrian sudah banyak. Demi si bebek goreng kita bela-belain ngantri. 5 menit, 10 menit, hingga 30 menit si bebek goreng tak kunjung datang. Jus jeruk yang dipesan, sudah hampir habis. Hahaha...

Perasaan kesel seperti nya sudah mulai menyergap. Bukan hanya karena perut udah keroncongan tapi malamnya kita ada kelas ekstensi. Akhirnya 45 menit kemudian pesanannya datang. Dan langsung menyantap si bebek goreng tadi. Begitu menyantapnya, rasa kesel tadi seakan hilang, berganti dengan rasa nikmatnya makanan itu. Karena saya tetap sabar mengantri, akhirnya saya bisa menikmati masa-masa menyenangkan.

Demikian pula ketika kita mengikut Tuhan. Penderitaan demi penderitaan pasti kita alami. Masalah demi masalah membuat kita jengkel dan terus gangguin hidup kita. Tapi jika kita bersabar di dalam Tuhan, maka penderitaan itu tidak seberapa dengan sukacita yang akan kita tuai.

Kita boleh saja menderita karena dihina dan dikucilkan orang lain. Tapi suatu ketika nanti justru kita akan dipuji, dihormati dan dikenal karena iman kita di dalam Tuhan. Jadi, tetaplah berada pada jalur Tuhan dan bersabarlah dalam penderitaan, sukacita besar menanti kita.


2 Kor 4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.


Berilah, Maka Kita Akan Diberi

Di kota Bandung ini, saya pernah beberapa kali bertemu ibu-ibu yang meminta uang. Ibu itu berkata bahwa ia ingin pulang ke rumahnya (* yang lumayan jauh dari tempat kita bertemu pada saat itu) tetapi uangnya sudah habis, atau tidak cukup. Sekilas dari penampilan berpakaian, baju yang dikenakan biasa-biasa saja, tidak mewah, dan tidak compang camping juga.

Beberapa orang mungkin akan memberi uang ala kadarnya, atau malah tidak memberikan sama sekali, sambil mencibir "Jangan-jangan dia cuma berbohong."


Ada kalanya, memang kita gak tahu apakah orang-orang yang nampaknya miskin dan membutuhkan itu adalah orang-orang yang benar membutuhkan. Bisa saja orang itu berbohong. Tapi kita juga gak tahu kan kalo orang itu gak berbohong?

So, selama kita ngerasa punya hati untuk berbagi dengan orang yang membutuhkan itu, pastinya ya kita siap berbagi. Firman Tuhan mengingatkan kita untuk gak nutup telinga buat orang-orang yang menjerit karena membutuhkan uluran tangan kita. Tak seorangpun tahu apa yang akan terjadi pada kita. Cepat atau lambat, kita pun akan membutuhkan bantuan orang lain.

Berilah dan kamu akan diberi..

Gambar diambil dari sini

Inipun Akan Berlalu


Seorang petani kaya mati meninggalkan kedua putranya. Sepeninggal ayahnya, kedua putra ini hidup bersama dalam satu rumah. Sampai suatu hari mereka bertengkar dan memutuskan untuk berpisah dan membagi dua harta warisan ayahnya. Setelah harta terbagi, masih tertingal satu kotak yang selama ini disembunyikan oleh ayah mereka.



Mereka membuka kotak itu dan menemukan dua buah cincin di dalamnya, yang satu terbuat dari emas bertahtakan berlian dan yang satu terbuat dari perunggu murah. Melihat cincin berlian itu, timbullah keserakahan sang kakak, dia menjelaskan, “Kurasa cincin ini bukan milik ayah, namun warisan turun-temurun dari nenek moyang kita. Oleh karena itu, kita harus menjaganya untuk anak-cucu kita. Sebagai saudara tua, aku akan menyimpan yang emas dan kamu simpan yang perunggu.”

Sang adik tersenyum dan berkata, “Baiklah, ambil saja yang emas, aku ambil yang perunggu.” Keduanya mengenakan cincin tersebut di jari masing-masing dan berpisah. Sang adik merenung, “Tidak aneh kalau ayah menyimpan cincin berlian yang mahal itu, tetapi kenapa ayah menyimpan cincin perunggu murahan ini?” Dia mencermati cincinnya dan menemukan sebuah kalimat terukir di cincin itu: INI PUN AKAN BERLALU. “Oh, rupanya ini mantra ayah…,” gumamnya sembari kembali mengenakan cincin tersebut.

Kakak-beradik tersebut mengalami jatuh-bangunnya kehidupan. Ketika panen berhasil, sang kakak berpesta-pora, bermabuk-mabukan, lupa daratan. Ketika panen gagal, dia menderita tekanan batin, tekanan darah tinggi, hutang sana-sini. Demikian terjadi dari waktu ke waktu, sampai akhirnya dia kehilangan keseimbangan batinnya, sulit tidur, dan mulai memakai obat-obatan penenang. Akhirnya dia terpaksa menjual cincin berliannya untuk membeli obat-obatan yang membuatnya ketagihan.

Sementara itu, ketika panen berhasil sang adik mensyukurinya, tetapi dia teringatkan oleh cincinnya: INI PUN AKAN BERLALU. Jadi dia pun tidak menjadi sombong dan lupa daratan. Ketika panen gagal, dia juga ingat bahwa: INI PUN AKAN BERLALU, jadi ia pun tidak larut dalam kesedihan. Hidupnya tetap saja naik-turun, kadang berhasil, kadang gagal dalam segala hal, namun dia tahu bahwa tiada yang kekal adanya. Semua yang datang, hanya akan berlalu. Dia tidak pernah kehilangan keseimbangan batinnya, dia hidup tenteram, hidup seimbang, hidup bahagia.

Sumber : email

1 Korintus 7:31 : Pendeknya orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi seolah-olah sama sekali tidak mempergunakannya. Sebab dunia seperti yang kita kenal sekarang akan berlalu.

Kebaikan Kecil yang Berdampak Besar

Hampir 1 bulan, blog ini terlantar. Ga diupdate, dan ga follow balik teman-teman yang sudah komentar di sini. Saking lamanya ga update Mikha sampai menanyakan update blog ini lewat fesbuk. Thanx ya Mikha. senyum


Mari kita bercerita sedikit mengenai apa yang terjadi pada saya. *kamu kira kamu itu seleb apa?Hahaha..sengihnampakgigi

Dua bulan belakangan ini, saya sibuk mengerjakan skripsi saya. Yang membuat pikiran mumet, dan begadang sampai subuh menjadi makanan sehari-hari. Mengerjakan aplikasi web dengan koding-kodingnya, tak ketinggalan menulis bukunya.


Banyak kendala dan rintangan pada saat menjalankan itu semua. Menuntut kesabaran dan kesadaran untuk enggak mengandalkan kekuatan sendiri. *tapi andalkan God. Dan akhirnya Senin sore lalu saya seminar. Dan puji Tuhan hasilnya memuaskan.

Selama bimbingan dengan bapak dosen pembimbing saya, saya mendapat banyak motivasi.

1. Beberapa bulan lalu, bapak saya mengalami kecelakaan dari sepeda motor. Tempurung lututnya bergeser. Bapak saya terlempar beberapa meter dari sepeda motornya. Sempat beberapa hari harus jalan menggunakan tongkat.

Dan secara ga langsung, hal ini membuat saya tidak fokus pada pengerjaan skripsi saya. Pada saat itu, dosen pembimbing saya memberi saya motivasi "Apa pun yang terjadi dalam hidup kita, itu semua tak menjadikan alasan untuk kita terus hidup, untuk terus berjalan, untuk terus beraktivitas. Dan kamu, anak pertama jadi kamu harus tangguh. *Saat itu saya pernah menceritakan masalah ini pada dosen pembimbing saya. Motivasi yang menguatkan saya. Dan puji Tuhan, bapak saya sekarang udah sembuh

2. Pada saat selesai seminar kemarin, lagi-lagi dosen pembimbing saya bilang "Ingatlah sekecil apapun yang kamu perbuat "yang baik", suatu saat itu pasti bermanfaat.

Saya baru kenal dosen pembimbing saya ini beberapa bulan lalu, tapi banyak hal kata-katanya yang memotivasi saya. Saya cuma bisa bilang terima kasih. Mungkin bagi dosen saya itu, itu cuma sebatas kata-kata, tapi bagi saya kata-kata itu memotivasi saya untuk bisa lebih baik.

Hal ini jadi pembelajaran buat saya, sekecil apapun yang bisa kamu perbuat untuk kebaikan orang lain, lakukanlah. Bisa saja pada saat itu, orang itu benar-benar membutuhkan pertolongan. Siapa tau, bagi orang yang ditolong, kata-kata dari kamu adalah motivasi yang menguatkannya. Siapa yang tau, ya kan?

So..ayo kita berbuat kebaikan, sekecil apapun itu.

Picture source : sini

Photobucket

Happy Anniversary...Mas Cahyadi

Tepat tanggal 25 Oktober 2009 lalu, blognya mas Cahyadi berulang tahun ke-1. Dan mas Cahyadi punya keinginan di saat ulang tahun ke-1 nya nanti postingannya akan mencapai 200 artikel. Dan ternyata, keinginan itu bisa diwujudkan. Nah, kata mas Cahyadi sebagai wujud syukur, dibuatlah 2 buah award yang dihadiahkan buat para sahabatnya. Dan blog ini kebagian award nya.
Selamat yah mas buat ulang tahun blognya dan 200 postingan nya. Sukses selalu dengan blognya. Semoga rencana ke depan dengan tantangan barunya bisa terwujud. Dan terima kasih buat awardnya.


Sebuah Kotak Yang Penuh dengan Ciuman

Cerita bermula ketika beberapa waktu yang lalu, seorang pria menghukum putrinya yang berumur 3 tahun, karena telah membuang gulungan kertas kado emas. Uang telah habis, dan ia menjadi marah ketika si anak mencoba untuk menghias sebuah kotak untuk diletakkan di bawah pohon Natal. Namun demikian, keesokan harinya gadis kecil ini membawa hadiah untuk ayahnya dan berkata, "Ini untukmu, Ayah."

Pria itu malu oleh reaksi berlebihan sebelumnya, tetapi kemarahannya berkobar lagi ketika dia tahu kotak itu kosong. Dia berteriak padanya, menyatakan, "Apa kau tidak tahu, ketika kau memberi seseorang hadiah, seharusnya ada sesuatu di dalamnya?" Gadis kecil itu menatapnya dengan mata berkaca-kaca dan menangis," Oh, Ayah, kotak itu tidak kosong sama sekali. Aku meniup ciuman ke dalam kotak. Ciuman itu untukmu, Ayah. "


Hati si ayah hancur. Dia memeluk gadis kecilnya dan ia meminta maaf padanya.

Beberapa waktu kemudian, sebuah kecelakaan telah mengambil kehidupan si anak. Si ayah menyimpan kotak emas itu di tempat tidurnya hingga bertahun-tahun dan setiap kali ia patah semangat, ia akan mengambil ciuman imajinasi dan dan mengingat kasih anak yang telah meletakkannya di sana.

Dalam arti yang sangat nyata, masing-masing dari kita, sebagai manusia, telah diberikan wadah emas yang penuh dengan cinta tanpa syarat dan ciuman dari anak-anak kita, anggota keluarga, teman, kekasih dan Tuhan. Siapapun bisa mendapatkannya dan lebih berharga dari apapun termasuk materi, kedudukan, pekerjaan dan status sosial.

Gambar kotak diambil dari sini

Photobucket

Segala Sesuatu Indah Pada Waktunya

Bulan September ini mengingatkan saya pada kejadian beberapa tahun lalu yaitu tahun 2007. Bulan dan tahun di mana saya masuk kuliah ekstensi di salah satu universitas negeri di kota Bandung. Cita-cita saya dulu sewaktu lulus D3 adalah meneruskan kuliah, sampai saya bisa mendapatkan gelar sarjana. Karena beberapa hal, cita-cita saya itu harus tertunda. Saya bilang tertunda, karena saya tahu suatu saat nanti saya akan mengejar kembali cita-cita saya itu.

Setelah lulus D3 di bulan November 2005, saya mencoba untuk mengadu nasib di kota Bandung, melamar pekerjaan ke sana ke sini tapi kesempatan untuk bekerja itu belum pernah ada. Ada satu perjanjian yang saya buat dengan ibu saya, ketika saya baru lulus D3. Ibu saya bilang, saya di kasih waktu 6 bulan untuk mendapatkan pekerjaan di Bandung. Kalau masih belum dapat juga, saya harus pulang kampung. Dan jika dalam 6 bulan saya belum mendapatkan pekerjaan di kampung saya, ibu saya mengizinkan saya untuk ke Jakarta.


Setelah 6 bulan usaha itu belum membuahkan hasil. Saya mulai berpikir, apa yang salah dengan saya. Saya lulus dengan IPK yang lumayan, yah diatas standar sedikit. Berdoa sama Tuhan? Saya melakukannya setiap hari. Keadaan itu membuat saya cukup sedih.

Saya menepati janji saya pada ibu saya. saya pulang ke Riau di bulan Juli 2006. Ibu saya bilang, ada lowongan pekerjaan di sana. Dan katanya, ada kenalan di sana, yang akan membantu. Tunggu, tunggu dan menunggu. Dari sekian banyak pekerjaan, sepertinya pekerjaan itu lah yang membutuhkan kesabaran ekstra. Di awal bulan Desember tahun 2006, saya mendapatkan panggilan tes dari perusahaan itu, perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan kelapa sawit. Setelah melewati beberapa tes, akhirnya teman-teman... akhirnya saya tidak lulus. sedih Harapan untuk segera bekerja hilang. Lagi-lagi saya harus kecewa.

Genap 1 tahun saya jadi pengangguran. Huh istilah yang sangat memberatkan. Saya menyampaikan keinginan saya untuk kuliah lagi pada orang tua saya. Orang tua saya tidak menyetujui keinginan saya itu. Bahkan perjanjian dengan ibu saya itu, tidak ditepati oleh ibu saya. Ibu saya bilang, tunggu dulu beberapa bulan lagi. Siapa tau yang gagal kemarin bisa diurus lagi. Dan kembali saya harus menunggu lagi. Melewati bulan-bulan dengan status pengangguran itu ternyata tidak enak yah. Saya ingat karena keadaan itu, saya jadi sering murung, terkadang saat saya sendiri, saya menangis, ada perasaan depresi dan stres juga. Dan karena saya kecewa dengan ibu saya yang tidak menepati janji, saya jadi sering mengeluarkan perkataan yang saya tahu itu akan menyakiti dan membuat hati orang tua saya bersedih.

Dalam keadaan seperti itu, Tuhan mengajarkan saya untuk bersabar. Karena Tuhan punya rencana indah yang tidak terpikirkan oleh saya. 2 hari sebelum ulang tahun saya di bulan April 2007, saya mendapat surat bahwa saya di terima di perusahaan itu. Dan saya bisa bekerja di akhir bulan Mei 2007. Orang tua saya tentu senang. Dan saat yang bersamaan, orang tua saya menanyakan kepada saya, apakah saya mau menerima pekerjaan itu atau mau mengejar cita-cita saya? Keputusan sepenuhnya ada di tangan saya. Saya kaget campur senang pada saat itu, orang tua saya yang jelas-jelas tidak mengijinkan saya untuk meneruskan kuliah tiba-tiba memberikan saya pilihan itu. Sungguh, kado yangterindah buat saya. Saya putuskan untuk mengejar cita-cita saya.

Beberapa hari kemudian saya sudah di kota Bandung. Saya berencana untuk mencari pekerjaan lagi. Saya ingin membuktikan pada orang tua saya bahwa kesempatan untuk kaum minoritas (red Batak dan kristen) akan selalu ada, tanpa embel-embel koneksi. Dalam waktu 1 bulan di Bandung, saya sudah mendapatkan pekerjaan. Kegembiraan itu belum saya bagi dengan orang tua saya. Karena mereka mengatakan pada saya, untuk fokus kuliah saja tidak usah mencari pekerjaan. Tapi karena alasan tertentu, akhirnya saya mengatakan hal itu pada orang tua saya. Senang rasanya, karena bulan berikutnya, saya bisa menghidupi diri saya sendiri dengan gaji yang ga seberapa itu, tanpa kekurangan tentunya. Bagaimana dengan rencana kuliah saya? Yup, saya melanjutkan kuliah saya.

Dari hal ini saya mendapatkan beberapa pelajaran :
1. Tuhan mengajarkan saya untuk bersabar karena Tuhan mau menggenapi salah satu firmannya "segala sesuatu indah pada waktunya" dan "masa depan itu sungguh ada dan harapan itu tidak akan sia-sia". Saya merasakan hal itu. Mungkin yang membuat lelah adalah tahap proses menunggu waktu itu.
Pada waktu yang tepat, Tuhan akan menjawab. Bisa saja jawaban itu sama seperti yang saya inginkan, atau tidak seperti yang saya inginkan, tapi bisa jadi juga jawabannya malah lebih indah, lebih bagus, lebih dahsyat yang tak pernah saya pikirkan sebelumnya. Saya ga pernah tau rencana Tuhan ke depannya buat hidup saya, tapi saya percaya rencana Tuhan adalah rencana yang terbaik. Karena Tuhan bisa melihat jauh-jauh ke depan.

2. Sebagai salah seorang dari kaum minoritas, mungkin beberapa orang akan berpikir, kesempatan untuk bekerja itu kecil tanpa koneksi. Saya ga pernah setuju dengan ucapan segelintir orang mengenai hal ini. Saya memilih mengikut Dia, dan salah satu konsekuensi nya yah saya harus memikul salibNya. Tak perlu kawatir mengenai ini, karena Tuhan itu berkuasa untuk hal apapun di muka bumi ini. Dan ga perlu menyangkal iman cuma untuk mendapatkan pekerjaan.

3. Setelah 1 tahun lebih menganggur, kembali ke Bandung dan mencari pekerjaan lagi, saya tidak pernah berpikir apakah masih ada perusahaan yang mempekerjakan saya. Yang saya lakukan pada saat itu, hanyalah berusaha, tidak mengandalkan kemampuan saya sendiri karena saya tahu Tuhan mau saya mengandalkan Dia dalam setiap pergumulan hidup saya dan berserah sepenuhnya padaNya. Itu kuncinya, percaya sepenuhnya padaNya. Saya berusaha dan selebihnya adalah pekerjaan Tuhan. Terserah Tuhan mau memberikan kesempatan kerja itu atau tidak. Dan dalam kepasrahan seperti itu, kuasa dan mukjizat Tuhan dinyatakan.

Saya cuma ingin berbagi pengalaman saya ini buat siapapun yang mungkin sedang mengalami proses ini. Salah satunya adalah seseorang di sana yang saya kenal saat ini. Jangan kuatir, Bapa kita adalah Bapa yang baik, mungkin kita belum bisa melihat adanya penggenapan rencana indah itu. Tapi percayalah Dia tahu apa yang terbaik untuk setiap anak-anakNya dan kapan rencana indah itu digenapi. Tetap berusaha, semangat dan berserah sama Tuhan yah..... God Bless You senyum

Picture Source : devianart

Photobucket

Aku, Rere dan Terang (Part III)

Terima kasih buat teman-teman yang masih setia membaca kelanjutan dari cerpen yang saya tulis. Ini bagian terakhir, saya tetap menantikan kritikan dan masukan untuk cerpen ini. Terima kasih dan selamat membaca senyum
***

Pertemuan yang indah dengan seorang gadis. Ini bukan cinta, tapi satu bentuk kekaguman pada seorang gadis yang mempunyai hati yang tulus. Jaman sekarang, susah menemukan orang-orang seperti itu. Aku jadi tak sabar untuk bertemu dengannya di gereja. Gereja? Apa aku layak masuk ke gereja, setelah perbuatan-perbuatanku selama ini?

Keesokan harinya, gadis itu kulihat menunggu di depan gereja.
Rere : “Hai, Selamat Hari Minggu.” Dengan ramah dia menyapaku.
Andi : “Selamat hari minggu juga”
Rere : “Yuk, kukenalin sama mama papaku. Ma, Pa, ini Andi sabahatku”
Aku kaget mendengar pernyataannya, bagaimana mungkin aku yang preman seperti ini dianggap sahabat olehnya. Orang tua Rere menyalamiku dengan hangat. Kehangatan sebuah keluarga yang sudah lama tak kurasakan. Lonceng gereja berbunyi, kami masuk ke dalam dan beribadah.

***

Keesokan malamnya, aku bertemu lagi dengan gadis itu, di sebuah taman. Pulang gereja kemarin kami sudah janjian untuk bertemu lagi di sana.
Andi : “Rere, kenapa kamu mau bersahabat denganku. Aku seorang preman, aku mencopet orang-orang. Dan dari sekian banyak orang yang aku copet, cuma kamu yang ga takut malah menunjukkan kasih kamu.”
Rere : “Aku ga malu dengan keadaan kamu. Apa yang sudah kamu lakukan di masa lalu. Itu tak membuat aku lantas tak mau bersahabat denganmu.”
Andi : “Mengenai kotbah di gereja kemarin, hati aku terketuk Re. Aku tau aku sudah melakukan banyak kesalahan. Apa Tuhan masih sayang sama aku? Apa Dia masih ada buat aku? Dia masih mau mengampuniku?”
Rere : “Apapun keadaan kamu, dosa apapun yang telah kamu perbuat, dia tetap menganggap kamu anakNya. Dia dengan sabar menanti kamu kembali ke jalanNya, karena apa, karena kasihNya yang sebegitu besarnya buat kamu. Dia rela memikul salib dan disalibkan cuma untuk membuktikan kasihnya buat kamu dan aku. ”
Andi : “Keluarga ku Re, keluarga ku yang membuat aku seperti ini. Aku hidup dengan kekayaan tapi tak ada kasih yang kurasakan di sana. Itu yang membuat aku pergi dari rumah ”
Rere : “Kamu ingat kata-kataku mengenai garam dan terang. Dalam situasi buruk maupun baik, kita harus menjadi terang itu. Jika kamu ada di dalam gelap. Kamu susah untuk melangkahkan kaki. Oleh karena itu perlu cahaya, perlu terang. Dengan keadaan yang sudah diterangi oleh cahaya, kamu bisa melihat segala sesuatunya dengan jelas. Benar ga. Nah, kita sebagai anak-anakNya, dalam keadaan keluarga yang bermasalah. Apa yang kita lakukan? Apa kita lari dari masalah? Tidak mau tinggal dalam keadaan seperti itu? Justru itu yang salah. Kita tunjukkan, kalau kita adalah terang yang akan menyinari kegelapan itu. Maukah kamu kita sama-sama berdoa sekarang ini. Minta pertobatan dan pengampunan. Kamu dulu yang berdoa lalu ditutup dengan doaku."
Andi : “Iya mau”

Aku dan Rere berdoa bersama di taman itu. Saat kami berdoa, air mataku menetes. Dan kurasakan hatiku begitu damai. Sepertinya, beban yang kurasakan selama ini sudah terlepas. Dari obrolan kami malam itu, Rere memberi saran agar aku kembali ke rumah.

Kumantapkan kaki ku untuk bergegas menuju rumah. Kuketuk pintu dan kulihat yang membukakan pintu adalah papaku.
“Ma, anak kita pulang.” Papa memanggil mama yang ada di dapur.
“Nak, kau sudah kembali? Jangan pergi lagi nak, kami benar-benar sedih. Maafkan kami. Kami orang tua yang egois, yang ga perduli sama kamu”. Papa meneteskan air mata dan memelukku dengan hangat.
Sambil menangis mama juga memelukku. Kami bertiga berpelukan. Aku juga tak kuasa menahan tangisku. Ya Tuhan, terima kasih untuk karunia ini. Terima kasih buat cinta kasih yang hadir kembali di rumah ini.

Itu lah awal pertemuanku dengan Rere. Sekarang, segala sesuatu sudah berubah. Aku tak lagi melakukan tindakan kriminal. Keluargaku hidup dalam cinta kasih. Dan yang terpenting, keluarga kami kembali dekat pada Tuhan. Ya, semua berubah berkat Rere. Rere yang selalu ingin menjadi terang dalam kehidupannya, kehidupan orang lain. Dan sekarang, Rere ada di depanku, dengan terbaring lemah. Rere terkena kanker otak stadium akhir. Kata dokter, dia bisa bertahan beberapa minggu lagi. Kupandangi lagi wajahnya, dalam keadaan nya seperti itu, tak membuat Rere kehilangan cahayanya. Ia tetap Rere seperti awal pertama yang kukenal. Aku meneteskan air mata.

Kupegang tangannya lalu aku berdoa pada Tuhan. Tuhan, terima kasih sudah mempertemukanku dengan Rere. Seorang gadis yang begitu mencintaiMu dan selalu ingin menjadi terang bagi orang lain, kini terbaring lemah karena penyakit itu. Tuhan, jika boleh aku meminta, tolong berikan Rere kesembuhan, bisa melihat Rere sembuh adalah kebagiaanku. Tapi segala sesuatunya kuserahkan padaMu. Aku percaya, apapun yang terjadi Tuhan sudah mempunyai rencana yang terbaik. Amin
***
Tak kusangka, itu adalah terakhir kali nya aku bertemu dan berdoa bersama dengan Rere. Kata-kata yang kamu sampaikan akan selalu kuingat dan kulakukan. Menjadi terang dalam kehidupan. Dan lakukan itu mulai dari lingkungan terkecil. Air mataku menetes membasahi tanah pekuburan yang masih baru itu. Kamu sudah menjadi terang buat kehidupanku Re. Selamat jalan.



Aku, Rere dan Terang (Part II)

Cerpen ini merupakan lanjutan dari postingan yang ini.

Aku masih ingat awal pertama kita bertemu. Aku seorang anak tunggal dari latar belakang keluarga yang kaya. Ekonomi keluargaku yang kaya, tidak sebanding dengan kehidupan agamanya. Yah, orang tua terlalu sering ribut, sampai akhirnya aku tak tahan tinggal dalam situasi seperti itu. Lalu kuputuskan untuk pergi.

Aku mulai segala sesuatunya dari awal, aku bekerja apa saja, cuma untuk sekedar bertahan hidup. Perbuatan kriminal tidak lagi menjadi satu hal yang luar biasa bagiku. Yah aku terseret dalam kehidupan gelap ini.

Saat itu ada seorang gadis, Kira-kira berumur 20 tahun keluar dari toko swalayan. Hari sudah gelap saat itu, sudah pukul 9 malam. Kuperhatikan dia hanya berjalan kaki seorang diri. Aku pikir, ini adalah sasaran empuk kali ini. Kubuntuti dia, sampai saatnya dia memasuki areal jalan yang sepi. Ini waktunya pikirku, lalu kutodongkan sebilah pisau ke lehernya.


Andi : “Berikan semua nya padaku” kataku menggertaknya.
Rere : “Kamu mau makan, kamu lapar yah. Ini tadi aku juga beli nasi bungkus. Dan ini ada buah pir, dari toko swalayan.” Katanya dengan tenang, tanpa raut wajah ketakutan sedikitpun.
Sikapnya itu membuat aku bingung, kenapa dia tidak takut sekalipun atau bahkan berteriak minta tolong, atau mungkin mencoba menendangku. Seorang gadis yang kecil pemberani dan tidak gentar. Bahkan pada saat seperti ini, ia masih menunjukkan kasihnya padaku.
Rere : “Kok malah diam, ini ambillah. Tadi aku cuma punya kembalian 20 ribu. Semoga ini cukup yah." Seraya menyodorkannya kepadaku. "Nanti aku bisa beli lagi kok. Kamu ambil saja. Aku tau kamu pasti butuh.”
Ia memberikan nya ketanganku, lalu berlalu pergi. Tapi sebelum jauh berlalu, kemudian ia berkata. "Sebelum makan, jangan lupa berdoa. Ucapkanlah syukur, atas makanan itu."

***
Semalaman aku tidak bisa tidur, memikirkan gadis itu, memikirkan kebaikan hatinya. Sampai akhirnya kuputuskan esok harinya untuk menemuinya lagi. Kutunggu di tempat yang sama kemarin kami berjumpa. Dan akhirnya, penantianku membuahkan hasil. Kami bertemu lagi.

Rere : “Hai, bagaimana kabar kamu hari ini. Aku cuma ada sepotong kue nih, kamu mau?” katanya dengan ramah kepadaku.
Andi : "Aku, tidak mencopet mu pada hari ini. Aku bingung dengan apa yang kamu lakukan padaku kemarin malam.“
Rere : “Oh itu, itu ada kursi, duduk di situ yuk, cape klo berdiri.”
Tak jauh dari situ ada taman, lalu kami berdua menuju ke sana.
Andi : “Kenapa kamu berbaik hati padaku? Bahkan kemarin kamu tidak menunjukkan rasa ketakutanmu padaku.” Tanyaku dengan penuh kebingungan.
Rere : “Hei, coba kamu lihat bintang itu, dia bersinar di tengah langit yang gelap itu. Aku menyukai bintang. Aku mau seperti bintang itu, menerangi kegelapan malam. Dengan cahaya lembutnya, ia akan memunculkan suatu keindahan. Aku mau aku bisa jadi terang dalam kehidupanku, kehidupan orang lain. Kemarin saat ketemu kamu, hati aku berkata kalau kamu bukanlah orang yang jahat."
Andi : “Oh begitu. Dari mana kamu tau?”
Rere : “Aku bisa lihat dari mata kamu. Mata itu tak bisa berbohong. Mama pasti menungguku. Aku pulang dulu yah, karena besok harus gereja pagi. Oh ya namaku Rere. Kamu?"
Andi : “Andi”
Rere : “Aku pulang dulu yah. Tuhan memberkati”
Andi : “Re, aku boleh ikut gereja sama kamu? Udah lama aku tak menginjakkan kaki di sana. Sudah lama aku berpaling dariNya.”
Rere : “Boleh. Besok kita bertemu di gereja yah, jam 8.00 Aku tunggu di depan gereja. Ok.”
Kulihat Rere beranjak pergi meninggalkan aku yang sendiri di taman.

-Bersambung-

Photobucket


Hottest Female Blogger Award

Saya dapat award dari mbak Rachel. Terima kasih buat awardnya yah mbak.

Hottest Female Blogger Award.












Nah, ini dia PR nya:

1. Banner award tidak boleh diubah baik tulisan, warna dan signaturenya yaa… kalo di-resize gambar boleh.
2. Tuliskan siapa yang memberi award dan url nya trus url nya harus di-hyperlink ke bannernya yaa… supaya yang memberi dapet backlink dari website anda
3. Pilih 10 orang female blogger yang anda kenal dan belum nerima award ini, dan sebutkan alasan kenapa anda pikir dia layak dapetin award ini
4. Peer selanjutnya adalah :
4.1. Buka search engine Google
4.2. Tulis nama anda dilanjutkan dengan kata ‘needs’, misalnya : Princess needs
4.3. Klik “search”
4.4. Tulis deh 10 hasil pertama yang muncul di halaman itu
(kalo namanya tidak keluar, coba ditulis dengan tanda petik “_” misalnya “Princess needs” baru disearch).

Dan ini jawabannya :


3. Award ini saya tag lagi untuk :

Martha, postingannya sederhana, langsung pada intinya.
Echa, postingannya mengenai Tuhan membuat wawasan saya bertambah.
mbak Eha cara penulisan ceritanya itu unik, bagus banget deh, kaya makna lagi.
Trus siapa lagi yah? Duh, bingung, karena pengunjung blog ini kebanyakan pria. Saya utang dulu 7 orang lagi yah mbak Rachel sengihnampakgigi

4. Hasil pencarian dari mbah gugel berdasarkan key Princess needs adalah:

1. Princess needs comfort ... butuh banget yang satu ini.
2. Princess needs clan support and private matches
3. Princess needs a toad in her garden ... senyum katak di taman? yang ada juga tokek tuh yang banyak sengihnampakgigi
4. Princess needs a prince icons with Layouts, Backgrounds and Graphics codefor your myspace, friendster or hi5 profile ... senyum princess dan prince
5. Princess needs a prince charming ... hahaha, mbah gugel tau aja. Saya belum menemukannya nih sengihnampakgigi
6. Princess needs to-clean-up-too ... udah, barusan tadi siang bersih-bersih kamar.
7. Princess needs a prince ...
malu
8. Princess needs her beauty sleep ... akhir-akhir ini saya memang sering begadang.
9. Princess needs some changing ... berubah ke arah yang lebih baik lagi.
10. Princess needs a prince like a fish needs a bicycle ... apa hubungannya ikan dengan sepeda yah soal mrgreen

Nah udah selesai PR nya.

Photobucket

Aku, Rere dan Terang

Cerpen ini hasil coret-coret saya tadi sore. sengihnampakgigi Ga tau nih cerpennya bagus apa enggak. Jadi ditunggu kritik dan masukannya yah teman-teman. Pasti akan sangat berguna sekali buat saya. Terima kasih dan selamat membaca. senyum


Aku (red Andi) bergegas memasuki sebuah kios tempat menjual buah. Tak lama kemudian, ia sudah mendapatkan 2 kilo buah pir. Buah yang sangat disukai oleh Rebeca. Ia mengemudikan mobilnya. Ia akan ke rumah sakit menjenguk Rere (red Rebeca) Perjalanan menuju ke rumah sakit memakan waktu kira-kira 30 menit.

Rere, gadis yang dia kenal sebagai gadis yang periang, apa adanya, selalu bisa menjadi penyemangat dalam lingkungan dia berada. Dan sekarang ia terbaring di rumah sakit. Seberapa besar sakitnya Re, kenapa tak pernah kamu menceritakan dan membagikannya padaku?

***

Tak terasa, ia sudah tiba di rumah sakit. Ruang anggrek no 301. Ruang VIP di mana Rere di rawat.
Andi : “Hai, Re. Apa kabarmu hari ini?” Kusapa dirinya begitu masuk di ruangan itu.
Rere : “Baik, aku makin baik kok”. Kupergoki saat itu dia sedang menonton tv.
Andi : “Apa sudah makan dan minum obat? Oh yah tante ke mana?"
Rere : “Mama tadi aku suruh istirahat dulu di rumah, kan kamu mau jenguk aku. Aku belum minum obat, karena barusan makan. Mungkin sebentar lagi ”
Andi : “Ini kubawakan pir buatmu. Ini buah kesukaanmu kan? Mau kupotongkan” tawarku padanya
Rere : “Iya, boleh.”

Aku memotong pir itu menjadi beberapa bagian yang lebih kecil. Agar ia tak kesulitan untuk memakannya. 1 buah pir, sukses di makannya. Saat akan memotong pir yang kedua, tiba-tiba suster masuk dan membawakan sejumlah obat.

“Minum obat dulu yah.”suster yang ramah itu menyapa.
Suster menuangkan obat ke sendok dan memberikannya ke mulut Rere. Kemudian suntikan tak lupa diberikan. Ada juga obat berupa pil.
“Sudah selesai, istirahat yah.” Kata suster itu sambil meninggalkan ruangan.

Andi : “Re, rasa apa tadi obatnya? Ada yang pink tadi, itu rasa strawabery kah?”
Rere : “Bukan, rasa pisang warna nya aja yang pink. “ aku melihat wajahnya yang serius, seakan tak percaya akan jawabannya.
Andi : “Oh yah.”Masa sih?”
Rere : “Ahahaha.. mau aja kamu diboongin. Yah ga mungkin lah.” tawa mu puas, seakan kamu sukses menertawakan aku yang mempercayai kata-katamu.

Aku melihat wajah itu, penuh tawa sekarang. Aku senang, kamu bisa tertawa Re. Aku duduk di sampingnya.
Andi : “Kamu ingat ga sih awal kita bertemu ?”
Rere : “Iyalah masa aku lupa”. katamu sambil menatap pada layar televisi.

Ada lagu Sempurna nya-Andra. Aku tau itu lagu favoritmu. Kutemukan bibirmu berkomat kamit mengkuti lagu itu. Kamu bernyanyi dengan suaramu yang indah itu. Aku juga tak mau kalah. Aku ikut menyanyikannya denganmu. Aku tau, suaraku tak sebanding dengan vokalisnya. Tapi aku menyanyikannya dengan hatiku.

Sampai akhirnya aku menyadari, kalau kamu sudah tidak bersama, bernyanyi lagi. Kamu tertidur, karena pengaruh obat yang barusan kamu minum itu. Kutarik dan kuperbaiki posisi selimut agar bisa menghangatkanmu. Lama kupandangi wajah itu. Wajah yang penuh kelembutan, wajah yang telah merubah hidupku.

-Bersambung-

Picture bintang dari sini


Photobucket

Teladan Tidak Melihat Usia

Beberapa hari yang lalu, saya menonton sebuah acara tv Take Him Out, di salah satu stasiun tv swasta. Mungkin diantara teman-teman sudah ada yang pernah menonton. Acara itu merupakan wadah untuk menemukan pasangan. Dimana, dalam acara ini, pada akhirnya seorang wanita akan memilih seorang pria, yang tentunya sesuai dengan kriteria si wanita.


Ada seorang peserta wanita, lebih tepatnya seorang ibu yang berusia 35 tahun, single parent dan mempunyai seorang anak yang berumur 12 tahun. Ibu itu mengikuti acara itu, berharap bisa menemukan pasangannya. Pada saat sesi pertama, yaitu saat perkenalan, beberapa pria memutuskan untuk mengenal profil si ibu untuk lebih jauh lagi.

Di sesi kedua, ibu itu menyanyikan lagu Titi DJ. Dan akhirnya, semua pria tidak ada yang memilih si ibu. Sebagai seorang manusia tentunya ada perasaan sedih dan kecewa, tapi ibu itu mengatakan bahwa pasti ada orang di luar sana, yang menanti dan bukan di acara ini tempatnya.


Si ibu dikejutkan dengan hadirnya seorang anak laki-laki. Anak itu adalah anaknya. Anaknya mengetahui bahwa tidak seorangpun dari antara pria itu yang memilih ibunya. Ia memberikan sesuatu buat ibunya. Sebuah lagu dari the massive, yang jangan menyerah. Saya kira teman-teman sudah pernah dengar lagunya.

Seorang anak kecil, yang masih berumur 12 tahun, mengatakan kepada ibunya untuk jangan menyerah, tetap semangat. Dan akhirnya, ibu dan anak itu bersama-sama menyanyikan lagu itu. Saya sungguh terharu pada saat itu, saya rasa juga peserta dan orang-orang yang ada di situ juga merasakannya. Seorang ibu, single parent yang membesarkan seorang anak, tentunya tidak mudah. Sebuah kata-kata dewasa yang diungkapkan oleh seorang anak kecil, yang mampu menguatkan seorang ibu.

Saya salut sama anak itu, walaupun dia masih berumur 12 tahun, tapi dia mampu memberikan kata motivasi buat ibu, "jangan menyerah ibu" Mungkin, kalau yang mengucapkan itu adalah seorang pria dewasa, katakanlah berumur 20 tahun, maknanya jadi berbeda dibanding dengan seorang anak yang masih belia. 20 tahun saya rasa umur yang cukup untuk bisa melihat banyak hal, pengalaman, dibandingkan dengan seorang anak kecil itu.

1 Timotius 4:12 "Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu."

Sama seperti kehidupan kita. Tuhan tidak pernah melihat usia kita, Tuhan ingin kita bisa menjadi terang dalam kehidupan. Dan jangan pernah berfikir karena kita masih muda, kita tidak layak atau tidak bisa menjadi terang. Kita mulai dari hal yang terkecil, dari lingkungan kita berada pada saat ini. Sebab segala hal yang besar, di mulai dari hal-hal yang kecil.

So, yuk kita menjadi terang bagi kehidupan di manapun kita berada.

Photobucket

Waktu Sempurnanya Tuhan

Yakub cinta kepada Rahel, sebab itu ia berkata: "Aku mau bekerja padamu tujuh tahun lamanya untuk mendapat Rahel, anakmu yang lebih muda itu." (Kejadian 29:18)


Pernahkah kamu menemui seseorang dalam suatu pertemuan dan sesuatu percikan terbang saat itu? Kamu memperhatikan bukan hanya warna mata orang itu namun juga kilauan di matanya yang tampaknya mengundang kamu untuk mengeksplorasi orang itu lebih dalam lagi. Itulah yang terjadi antara Yakub dan Rahel. Kejadian 29:17 mengatakan bahwa Rahel begitu menawan dalam penampilan dan juga cantik. Yakub jatuh cinta begitu dalam pada Rahel hingga ia bersedia bekerja buat ayah sang gadis selama tujuh tahun hanya untuk menikahinya.


Jika kamu dihadapkan pada situasi Yakub, maukah kamu bekerja selama tujuh tahun untuk seorang yang kamu cintai? Coba pikirkan kembali apa yang kamu kerjakan tujuh tahun yang lalu. Apakah kamu bekerja pada pekerjaan yang sama seperti pekerjaan kamu saat ini? Menghadiri gereja yang sama? Berkumpul dengan orang yang sama?. Kehidupan kita berubah banyak selama tujuh tahun terakhir, bukankah begitu?


Bayangkan apa yang Rahel harus rasakan. Dia menemukan pria yang dia ingin nikahi dan kemudian harus sering berada disekelilingnya sepanjang tujuh tahun berikutnya tanpa bisa menikahinya. Dia pasti berjuang dengan kesangsian tentang apakah mereka akan menikah. Kemudian, ketika waktu akhirnya datang, dia mungkin saja mengalami kehancuran ketika menemukan bahwa ayahnya telah menipu pria yang dicintainya dengan menikahkan pria idamannya pada saudara perempuannya sendiri, Lea.

Apa yang Rahel mungkin tidak mengerti pada saat itu adalah bahwa Tuhan pada akhirnya membawa Juruselamat pada dunia melalui darah keturunan antara Yakub dan Lea. Yesus adalah keturunan dari pernikahan yang didasarkan atas kebohongan - paling tidak pada tingkatan yang mendunia - namun Tuhan memiliki rencana yang lebih besar. Rahel pada akhirnya menikahi Yakub dalam waktu terbaiknya Tuhan.

Tuhan mengarang peristiwa dalam kehidupan kita untuk menyajikan kemuliaanNya. Seperti halnya Rahel, kita tidak tahu waktu Tuhan untuk masa depan kita, namun kita dapat mempercayai bahwa seperti halnya Tuhan tahu apa yang sedang Dia kerjakan untuk Rahel, Dia juga tahu apa yang Dia kerjakan bagi hidup kita.

Menggali Lebih Dalam Kejadian 29:18

1. Apakah kamu pernah jatuh cinta pada seseorang hanya saja Tuhan mengatakan padamu untuk menunggu pernikahan?
2. Pernahkah kamu menanyakan tentang waktuNya Tuhan? Jelaskan...
3. Apa yang kamu lakukan selama periode penantian?
4. Pernahkah kamu berpikir tentang gambaran besarnya? Bahwa Tuhan sedang bekerja mengarang peristiwa dalam kehidupan kamu untuk kemuliaanNya? Atau anda justru lebih terfokus pada diri sendiri? Jelaskan...
5. Bagaimana ayat ini bisa mengubah jalan hidup kamu dalam menangani hubungan di masa depan jika Tuhan mengatakan pada kamu untuk menunggu pernikahan?

Sumber : jawaban.com

Picture source : deviantart

Photobucket

Kupercaya JanjiMu

Hati saya selalu tersentuh mendengarkan lagu ini.

Saya tahu sebagai manusia yang mempunyai banyak keterbatasan,dan sering sekali dalam keterbatasan itu saya menghadapai banyak hal,entah itu kesedihan, kepahitan, kegagalan, dihakimi oleh orang lain. Bahkan pernah disaat saya terpuruk sekalipun, tak ada seorang pun yang mengerti perasaan saya. Tapi saya tahu, setiap pergumulan, kesedihan dalam hidup saya, saya cuma bisa mengharapkan Dia. Karena Dia selalu memegang teguh janjiNya untuk selalu ada buat saya, bagaimana pun keadaan saya saat itu. Thanks, Tuhan Yesus untuk selalu ada buat saya, untuk selalu menguatkan, dan itu semua Tuhan Yesus lakukan karena bagi Tuhan Yesus saya adalah anakNya yang sangat berharga.

IMMANUEL...




Saat ku hancur hati
Ku datang padaMu
Kau beri kekuatan dan b'ri penghiburan
Saat tak seorangpun dapat kuandalkan
Kau yang memberi jalan
Kau yang menuntunku

Saat ku tak mengerti
Dalam hidup ini
Namun firmanMu selalu menerangiku
Engkau yang buatku kuat lewati semua
Engkau pertolonganku
Tempat harapanku

Reff :
Tuhan... kupercaya janjiMu
Dalam hidupku
Kau b'ri kemenangan

Tuhan... kau s'lalu setia
Didalam hidupku
Kau berharga bagiku
Kaulah jaminanku
Dalam hidupku

Kau berharga bagiku
Kaulah jaminanku
Dalam hidupku
Kupercaya Janjimu Ya Tuhan.


Photobucket

Kotak Emas dan Hitam

Sudah seminggu Aku tidak update blog ini. Oh yah, terima kasih buat teman-teman yang sudah vote blog aku. Untuk sementara ini blog aku masuk 99 The Most Favorite Blog CIBFest 2009. Tapi belum berhenti sampai di situ saja, masih ada waktu 1 bulan lagi untuk vote. So..buat teman-teman yang mau mendukung blog aku, silahkan vote untuk blogku. Caranya bisa dilihat di sidebar sebelah kanan blog ini yah. Terima kasih buat dukungannya. senyum

Tadi aku nyasar ke situs Toondoo. Kita bisa buat gambar kartun, dimana icon nya tinggal di klik aja. Jadi bisa menghasilkan gambar kartun tanpa perlu mahir menggambar. senyum Cuma perlu kreatifitas dan imajinasi saja. Dan ini hasil coret-coretku. ihikhik



Biar lihat lebih jelasnya klik saja di gambarnya.

Gambar 1


Gambar 2


Gambar 3

Gambar 4

Kalau mau lihat dalam bentuk slide buku. tinggal klik link yang ini. Kotak Emas dan Hitam

Photobucket