Merry Christmas

Kado Natal


Ada yang sudah membaca buku Rick Warren "The Purpose of Christmas"? Beberapa hari ini saya membaca buku itu. Dengan bahasanya yang ringan, pesan yang disampaikan mengenai makna Natal dapat dicerna oleh otak saya dengan baik. Dalam bukunya, Rick Warren menuliskan 3 tujuan kelahiran Yesus :


1. Natal adalah waktu untuk perayaan

"Aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa" Lukas 2:10

Kabar baik Natal layak untuk dirayakan karena 3 alasan. Alasan yang bersifat pribadi: "Aku memberitakan kepadamu." Alasan yang bersifat positif: "memberitakan.. kesukaan besar."
Dan alasan yang bersifat universal: "untuk seluruh bangsa". Siapapun kita, apapun yang kita kerjakan, dimanapun kita berada, atau ke tempat yang akan kita tuju, yang jelas berita ini adalah untuk kita.
Malaikat itu juga membawa berita yang bermanfaat bagi kita. Ini merupakan berita yang paling baik di dunia:
ALLAH MENGASIHI KITA!
ALLAH MENYERTAI KITA!
ALLAH HADIR BAGI KITA!

2. Natal adalah waktu untuk keselamatan

Tatkala orang merenungkan tentang keselamatan rohani, mereka kerap memiliki konsep yang sangat dangkal tentang itu: mereka berpikir bahwa keselamatan adalah diselamatkan dari neraka. Sedangkan Allah memiliki jaminan keselamatan dari api neraka ketika Dia mengutus Yesus untuk menjadi juruselamat kita. Hadiah keselamatan sejati dari Allah berupa pembebasan, tujuan, dan kehidupan dalam tiga dimensi. Itu mencakup masa lalu, masa sekarang, dan masa yang akan datang:
Yesus menyelamatkan kita dari sesuatu(dosa dan diri kita sendiri). Yesus menyelamatkan kita untuk sesuatu. Yesus menyelamatkan kita karena sesuatu (karena kasih karuniaNya).

3. Natal adalah waktu untuk rekonsiliasi

Rekonsiliasi adalah tindakan mengembalikan kedamaian. Kedamaian dengan Allah, kedamaian dengan sesama, kedamaian dengan hati kita sendiri. Ini merupakan obat sangat mujarab untuk kehidupan dan hubungan yang hancur. Yesus tidak hanya mengajarkan tentang jalan menuju kedamaian, tetapi menguatkan kita untuk menjalani kehidupan yang penuh kedamaian jika kita mau mempercayaiNya.

Siap menerima kado Natalmu? Terimalah dengan penuh suka cita.

Berjalan dengan Keong

Tuhan memberiku sebuah tugas, yaitu membawa keong jalan-jalan.
Aku tak dapat jalan terlalu cepat, keong sudah berusaha keras merangkak. Setiap kali hanya beralih sedemikian sedikit.
Aku mendesak, menghardik, memarahinya, Keong memandangku dengan pandangan meminta-maaf, serasa berkata : "aku sudah berusaha dengan segenap tenaga !"

Aku menariknya, menyeret, bahkan menendangnya, keong terluka. Ia mengucurkan keringat, nafas tersengal-sengal, merangkak ke depan.
Sungguh aneh, mengapa Tuhan memintaku mengajak seekor keong berjalan-jalan.
Ya Tuhan! Mengapa? Langit sunyi-senyap. Biarkan saja keong merangkak didepan, aku kesal dibelakang. Pelankan langkah, tenangkan hati....


Oh? Tiba-tiba tercium aroma bunga, ternyata ini adalah sebuah taman bunga.
Aku rasakan hembusan sepoi angin, ternyata angin malam demikian lembut.
Ada lagi! Aku dengar suara kicau burung, suara dengung cacing.
Aku lihat langit penuh bintang cemerlang.
Oh? Mengapa dulu tidak rasakan semua ini?
Barulah aku teringat, Mungkin aku telah salah menduga!

Ternyata Tuhan meminta keong menuntunku jalan-jalan sehingga aku dapat mamahami dan merasakan keindahan taman ini yang tak pernah kualami kalo aku berjalan sendiri dengan cepatnya.
"He's here and with me for a reason"
Saat bertemu dengan orang yang benar-benar engkau kasihi,
Haruslah berusaha memperoleh kesempatan untuk bersamanya seumur hidupmu.
Karena ketika dia telah pergi, segalanya telah terlambat.

Saat bertemu teman yang dapat dipercaya, rukunlah bersamanya.
Karena seumur hidup manusia, teman sejati tak mudah ditemukan.
Saat bertemu penolongmu,
Ingat untuk bersyukur padanya.
Karena ialah yang mengubah hidupmu

Saat bertemu orang yang pernah kau cintai,
Ingatlah dengan tersenyum untuk berterima-kasih .
Karena ia lah orang yang membuatmu lebih mengerti tentang kasih.

Saat bertemu orang yang pernah kau benci,
Sapalah dengan tersenyum.
Karena ia membuatmu semakin teguh / kuat.

Saat bertemu orang yang pernah mengkhianatimu,
Baik-baiklah berbincanglah dengannya.
Karena jika bukan karena dia, hari ini engkau tak memahami dunia ini.

Saat bertemu orang yang pernah diam-diam kau cintai,
Berkatilah dia.
Karena saat kau mencintainya, bukankah berharap ia bahagia?

Saat bertemu orang yang tergesa-gesa meninggalkanmu,
Berterima-kasihlah bahwa ia pernah ada dalam hidupmu.
Karena ia adalah bagian dari nostalgiamu

Saat bertemu orang yang pernah salah-paham padamu,
Gunakan saat tersebut untuk menjelaskannaya.
Karena engkau mungkin hanya punya satu kesempatan itu saja untuk menjelaskan

Saat bertemu orang yang saat ini menemanimu seumur hidup,
Berterima-kasihlah sepenuhnya bahwa ia mencintaimu.
Karena saat ini kalian mendapatkan kebahagiaan dan cinta sejati..

Sumber : email

Jadiah Seperti Anne Sullivan

Pernah mendengar nama Helen Keller? Dia adalah wanita cacat pertama yang mendapatkan gelar sarjana. Helen tidak pernah dilahirkan sebagai orang yang tuli dan buta, tetapi pada usia 19 bulan, Helen menderita radang selaput otak (meningitis) yang menyebabkan ia menjadi buta dan tuli.

Singkat cerita, orang tua Helen membawanya ke sebuah sekolah khusus untuk mereka yang cacat dan salah satu gurunya bernama Anne Sullivan. Berkat bimbingan Anne Sullivan bertahun-tahun, tidak hanya dalam hal pendidikan tetapi juga penanaman nilai-nilai gambar diri yang sehat, Helen Keller berhasil meraih gelar sarjana dengan predikat cumlaude. *wow..hebat banget yah.


Mengapa Anne Sullivan bisa begitu sabar membimbing Helen Keller? Ternyata Anne semenjak kecil juga mengalami gangguan penglihatan. Selain itu masa kecil Anne begitu menderita, ibunya meninggal ketika ia berusia 8 tahun dan ayahnya adalah seorang pemabuk yang gemar menyiksa Anne. Bahkan ketika berusia 10 tahun, ayahnya menginggalkan Anne begitu saja. Singkat cerita ketika Anne berusia 14 tahun ia masuk ke sekolah khusus orang cacat (yang nantinya menjadi guru Keller di sekolah ini). Disana dia sempat mengalami operasi mata, meski tidak pulih 100%, Anne memperoleh sedikit penglihatannya. Dan pada usianya yang ke-20 Anne bertemu Helen Keller dan menjadi guru sekaligus pembimbing hidupnya.

Bagaimana? Siap menjadi Anne Sullivan? Masih banyak Helen Keller di luar sana yang menantikan kita?

Tetap Di JalurNya

Di depan kost an saya ada sebuah warung tenda yang menjual bebek goreng. Warung itu buka pada sore harinya hingga menjelang tengah malam. Keempukan bebek gorengnya, membuat lidah kita bakal bergoyang. Hahaha... lebay. Yah pokoknya enak bangetlah, tidak rugi kalau kita membeli.

Karena rasanya yang lezat, tak jarang pembeli harus mengantri untuk mendapatkannya. Tiap-tiap orang diberikan nomor antrian, dan tiap nomor antrian yang dipanggil oleh mas-masnya, silahkan mengacung. hahaha... seperti absen di kelas kuliah saja.


Sore itu, saya dan seorang teman saya mengantri untuk bisa menikmati si bebek goreng. Waktu itu warung nya masih baru buka. Tapi ternyata antrian sudah banyak. Demi si bebek goreng kita bela-belain ngantri. 5 menit, 10 menit, hingga 30 menit si bebek goreng tak kunjung datang. Jus jeruk yang dipesan, sudah hampir habis. Hahaha...

Perasaan kesel seperti nya sudah mulai menyergap. Bukan hanya karena perut udah keroncongan tapi malamnya kita ada kelas ekstensi. Akhirnya 45 menit kemudian pesanannya datang. Dan langsung menyantap si bebek goreng tadi. Begitu menyantapnya, rasa kesel tadi seakan hilang, berganti dengan rasa nikmatnya makanan itu. Karena saya tetap sabar mengantri, akhirnya saya bisa menikmati masa-masa menyenangkan.

Demikian pula ketika kita mengikut Tuhan. Penderitaan demi penderitaan pasti kita alami. Masalah demi masalah membuat kita jengkel dan terus gangguin hidup kita. Tapi jika kita bersabar di dalam Tuhan, maka penderitaan itu tidak seberapa dengan sukacita yang akan kita tuai.

Kita boleh saja menderita karena dihina dan dikucilkan orang lain. Tapi suatu ketika nanti justru kita akan dipuji, dihormati dan dikenal karena iman kita di dalam Tuhan. Jadi, tetaplah berada pada jalur Tuhan dan bersabarlah dalam penderitaan, sukacita besar menanti kita.


2 Kor 4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.