I'm Sorry God

Dear God...


Ini aku datang padaMu,
Aku tidak menemukan kata lain, selain kata maaf.
Maaf untuk penghianatan yang kulakukan,
maaf untuk perbuatanku,
maaf untuk kata-kata yang aku ucapkan.

Aku tidak tau apa yang harus kukatakan padaMu
mengenai perbuatanku.
aku tau Kau sudah melihatnya dari atas sana.
Katakan Bapa, apa Kau kecewa padaku?
Apa Kau bersedih? Apa Kau marah?


Ah..pertanyaan yang bodoh.
Tentu saja Kau sedih dan kecewa
atas apa yang kulakukan kemarin.
Karena apa yang kulakukan adalah sesuatu perbuatan
yang tidak berkenan di hadapanMu.
Aku tau itu.
Dan lihat Bapa, betapa bodohnya aku.
Bahkan aku sudah berjanji untuk tidak melakukannya lagi.
Tapi tetap saja kulakukan.

Katakan Bapa? Apa Kau masih mau memaafkanku?
Memaafkan kesalahanku? Memaafkan ketololanku?
Apa Kau masih mau memberikanku kesempatan untuk memperbaikinya, ntah cuma sekali?

Aku terdiam sejenak, tanpa kusadari air mataku menetes.

Suara hatiku berbisik pada saat itu.
"Apa yang kau lakukan selama beberapa hari ini anakKu?
Kau sibuk dengan dirimu sendiri.
Aku rindu mendengar nyanyian pagimu,
saat kita berdua bersama untuk saat teduh.
Dan malamnya, aku rindu kau bercerita
padaKu apa yang telah terjadi selama 1 hari itu.
Seperti dulu yang pernah kau lakukan padaKu.
Aku merindukannya.
Tapi beberapa hari ini tidak Kutemui hal itu."

Oh..maafkan aku Bapa.
Belakangan ini aku terlalu sibuk dengan diriku sendiri.
Aku tau bagaimana aku bisa jatuh lagi dalam kebodohan ku itu.
Aku sudah menemukan jawabannya sekarang.
Bahwa kedekatanku denganMu, dengan firmanMu, mengisi hatiKu
dengan diriMu, itu adalah alatku untuk bangkit kembali
dan tidak mengulangi perbuatanku yang bodoh itu.
Karena firmanMu itu pelita bagi hidupku,
dan kedekatan denganMu, membuat aku lebih sadar lagi,
bahwa Aku ga boleh membuatMu kecewa.

Makasih Bapa, sudah mengingatkanku.
Tolong bimbing aku, aku ga mau berjalan dengan kemampuanku sendiri.
Dan satu permintaanku lagi,
jika suatu saat nanti Bapa tau aku akan melakukan kebodohan itu lagi,
maukah Bapa menegurku?

Yesaya 1:18 Marilah, baiklah kita berperkara! --firman TUHAN--Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.

Photobucket

4 terang dunia bersinar:



Moon Lie mengatakan...

Sama nih kayaknya, bersalah lagi dan lagi, menyesal lagi dan lagi. Duuh, kok Tuhan baik banget sama kita, masih saja sabar menerima

Rachel mengatakan...

Tuhan selalu membukakan pintu maafnya.
Salam

Anonim mengatakan...

Wah pandai berpuisi :)

yusfita mengatakan...

@mbak eha dan rachel : begitulah yang aku rasakan sekarang mbak. semoga bisa lebih baik lagi.

@mikha : hehehe..curahan hatiku buat God

Posting Komentar