Berubah Menjadi ....

"Apa cita-cita mu klo sudah besar dek?" tanya seorang kakak pada adiknya
"Aku mau jadi pendeta kak." jawab seorang anak kecil berumur 6 tahun.
"Bagus banget itu. Knapa mau jadi pendeta? Kenapa ga pilot, dokter?" tanya sang kakak lagi.
"Aku mau jadi pendeta biar bisa nasehatin kakak biar ga ngelawan ma mama lagi, ga betengkar ma mama, nasehatin kakak T (nama disamarkan demi menjaga nama baik ihikhik) biar ga belanja boros, kan sayang uangnya..

hah Asli, aku cuma bisa bengong waktu aku mendengar jawaban polos ini dari mulut adek ku, yang pada saat itu sudah duduk di kelas TK besar.


Bagaimana mungkin anak sekecil ini bisa berpikir seperti itu. Bagiku itu bukan bertengar. Cuma sebatas menyampaikan ide yang notabene nya bertentangan dengan ortu. Dan aku rasa cara penyampaian nya itu yang terkadang dilakukan dengan suara yang keras, terkesan marah-marah. Dan anak kecil ini menilai dari kacamata nya sebagai bentuk pertengkaran. Dan bentuk perlawanan seorang anak terhadap orang tua nya.

Posisi sebagai anak sulung, terkadang menuntut untuk bisa menjadi contoh buat adik-adiknya. Aku bersyukur aku bisa diingatkan oleh Tuhan melalui anak kecil ini.
Seorang anak kecil yang polos, bisa melihat itu sebagai perbuatan yang kurang baik, bagaimana mungkin aku yang sudah banyak makan asam garam dunia ihikhik ga bisa memperhatikan dengan jelas mengenai hal ini. Memperbaiki diri!! Ya..aku rasa itu hal yang harus dilakukan. Ga boleh begini terus.

Yups..perbuatan-perbuatan negatif seperti itu seperti sampah. Apa yang bisa kita lakukan dengan sampah? Daur ulang? Ya, itu bisa dilakukan, tapi jika sampah itu tidak bisa didaur ulang.. buang saja!! Untuk apa menyimpan sampah, yang sudah tidak benar-benar berguna. Betul saudara-saudara?senyumkenyit

Begitu juga dengan perbuatan negatif atau kebiasan jelek kita,yang sama sekali ga membangun diri kita ke arah yang positif. Mau kah kita membuangnya? Maukah kita berubah? Mungkin ada yang mengatakan, berubah? Memangnya gampang? Memangnya mudah? Ga segampang itu. Ya, klo kita mengandalkan diri sendiri, dalam mengubah karakter dan sifat jelek kita, memang kelihatan sulit.

Jadi, apa yang mau kita lakukan sekarang? Mau tetap menyimpan sampah itu? Atau membuangnya? Keputusan ada di tangan kita masing-masing. Tapi jika memilih untuk membuang sampah itu, yukz..kita andalkan Tuhan teman-teman. Andalkan Dia dalam membantu kita, membentuk karakter kita dan mengubahkan kita.a

PS : ...Postingan ini membuat aku jadi kangen rumah.. Homesickness nih kya nya ... sedih

Photobucket

2 terang dunia bersinar:



FOS Community mengatakan...

nice post :)
Emang kamu sekarang tinggal dimana?
kos yup?

princess mengatakan...

makasih yah udah mampir. Yup.. Aku kost di Bandung.

Posting Komentar