Kacamata GOD

Teringat kejadian lucu pada saat kuliah dulu. Aku punya temen, sebut saja nama nya N. Aku dan N ini punya kekurangan dalam hal mata. Kita berdua sama-sama minus. Dan kebiasaan kita yang sama, cuma pake kacamata pada saat kuliah di dalam kelas. Klo udah di luar kelas, biasanya kita suka lepasin kacamata. Yah rada sedikit burem sih, tapi mata yang rabun ini masih bisa dipake buat naik dan turun tangga di kampus tanpa jatoh. sengihnampakgigi

Setelah kelas bubar, sekitar jam 9 malam, aku pulang bareng ma N. Waktu itu, kita harus jalan ampe di depan mall BIP, karena angkot kita ada nya di sana. Ketika dalam perjalanan menuju BIP, tiba-tiba N nyeletuk :


N : "Itu si Budi bukan, yang di depan kita?" (*nama juga disamarkan). Waktu itu dia nunjukin seorang cowok yang berjarak beberapa meter dari kita
Aku : "Yang mana?"
N : "Yang itu? Masa ga kelihatan"
Aku : "Hah, ga kelihatan." ngakakAku langsung ngakak kenceng. Karena aku tahu, dia bertanya ma orang yang salah, yang matanya juga minus. Kulihat dia cuma bingung, melihat reaksi ku. Tapi demi prikemanusiaan, pri ketidakmengertian dan aku ga mau dikira gila ma orang-orang karena ngakak sendiri jelir Lalu ku katakan "Aku dan kamu kan punya mata minus. Jadi gimana mungkin, kita berdua bisa melihat dengan jelas. Kamu nanya ma orang yang salah."
N : "Eh..iya yah..." Dia ikutan ngakak. Kali ini aku ga takut dikiran gila, karena punya temen ketawa. sengihnampakgigi

Pasti lain ceritanya, jika kita berdua bertanya sama teman yang punya mata normal, pasti kita tahu jawabannya.

Secara ga sadar atau sadar, terkadang kita bersikap seperti itu. Saat kita ada masalah, ada sesuatu yang perlu kita tahu jawabannya dari pilihan kita, saat kita mo ngambil keputusan. Kita cenderung mencari orang lain. Padahal orang lain juga sama seperti kita punya keterbatasan dalam memecahkan masalah, dalam kebijakan. Dan ada yang sebagian orang juga, dalam mengambil keputusan berdasarkan keputusan orang lain, orang tua, teman.

Tapi, pada saat kita telah mengambil keputusan, apakah keputusan itu adalah keputusan yang tepat? Yang akhirnya akan membuat hidup kita lebih baik?
Teman, kita melupakan satu pribadi yang paling tau yang terbaik buat kita, tempat kita paling tepat untuk bertanya, untuk kita mencari jawaban, yaitu GOD.

Karena GOD, tahu yang terbaik untuk kehidupan kita. Jadi, kenapa kita ga bertanya pada GOD?
Yuk, kita andalkan GOD dalam masalah kita, dalam keputusan yang kita ambil. Agar kita tidak salah memutuskan.

Photobucket

2 terang dunia bersinar:



Edo mengatakan...

great!!bless you

yusfita mengatakan...

Makasih edo.. Cuma mau berbagi. Semoga artikel nya bermanfaat yah. GBU :)

Posting Komentar