Bryan dan Mike

Cerita ini aku share buat teman-teman yang aku dengarkan pada saat kebaktian kemarin di gereja.

Bryan adalah seorang siswa SMU di suatu kota. Bryan memiliki wajah yang tidak normal, Oleh karena itu ia sering mendapat olok-olokan dari temannya. Suatu hari, karena ia ingin agar temannya menerima dia, dia membuat suatu lelucon, teman-teman sekelasnya mengetawakan kekonyolan itu.
Tapi dalam hati Bryan, ia menangis, karena ia tau, bahwa teman-temannya itu menertawakan dia.

Hingga Mike, teman sekelasnya, seorang anak Tuhan mengatakan "Cukup teman-teman, jangan mentertawakan Bryan lagi. " Tetapi teman2 nya malah berkata, " Kami kan cuma bercanda, Mike. Lagian kamu siapa melarang-larang kami seperti ini? "


Semenjak kejadian itu, Bryan merasakan bahwa Mike berbeda dengan teman-teman yang lainnya. Hingga akhirnya kedua nya menjadi dekat. Suatu ketika Bryan bertanya kepada Mike,"Mike kenapa kamu berbeda dengan teman-teman yang lain?

Mike berkata kepada Bryan " Tetapi aku membuang jauh-jauh keraguan itu dan aku sadar Allah ingin aku memperlakukan Bryan dengan sebagaimana aku ingin diperlakukan oleh Tuhan. Rupa nya kata-kata itu yang menyentuh Bryan, hingga akhirnya ia bertanya mengenai Tuhan Yesus.

Mike memberikan ayat ini kepada Bryan

6:23 Sebab upah dosa ialah maut, tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

Yoh. 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Bryan menangis dan akhirnya ia berdoa
"Tuhan Yesus mengasihi Bryan apa adanya. Tuhan, aku tau aku orang berdosa. Jika aku satu-satunya manusia di dalam bumi, aku tau Engkau akan mengirimkan putraMu Tuhan Yesus. Tuhan Yesus, masuklah ke dalam hatiku."

Selesai berdoa, sambil memegang Alkitab yang ditaruh di dadanya Bryan berkata pada Mike, "bahwa Tuhan Yesus sudah ada di dalam hatinya. Inilah kasih terbesar yang pernah kurasakan, kasih Bapa yang sesungguhnya."

Yah, karena sejak berumur 5 tahun, papa Bryan meninggalkan istri dan Bryan karena sudah tidak sanggup lagi hidup dengan Bryan yang tidak normal itu. Kasih yang sudah lama dia rindukan itu, dia temukan dalam Bapa.

P.S : Seperti Mike yang dipakai Tuhan untuk menyentuh hati Bryan, yuk kita bisa belajar dari kisah ini. Biarlah kita bisa menjadi garam dan terang dunia. Sehingga nama Tuhan semakin dipermuliakan. blogger-emoticon.blogspot.com

Photobucket

0 terang dunia bersinar:



Posting Komentar