Huah..sebel. 
Udah selesai ngetik di notepad buat posting, eh hardisk nya sukses rusak. Jadi ketik ulang lagi deh di laptop. Tapi ga apa-apa demi keeksisan di dunia per-blog-an, apapun akan dilakukan, termasuk ngetik ulang lagi. 
Kemarin aku dapat satu hal yang berharga. Apa itu? Menang lomba masak? Bukan,aku bukan cewek yang jago masak. 
Atau dapat sekarung berlian? Bukan juga, berlian nya masih dalam tahap pencarian.
Ini lebih dari itu semua, sebuah pe lajaran hidup yang berharga buat ku.
Saat aku akan berangkat ke kampus sore harinya,angkot yang aku tumpangi berhenti di sebuah simpang empat Dago-Cikapayang. Bukan karena si komo lewat,bukan juga karena ada penumpang yang turun atau naik, tapi memang karena lampu merah.
Di simpang itu banyak pengamen. Jadi tak heran, ketika angkot berhenti, pengamen yang masih sangat muda itu langsung mendendangkan lagu nya. Dengan ala penyanyi terkenal, ia bernyanyi "jika nanti si buah hati lahir, aku berharap dia ga seperti diriku" Itu cuplikan lagu nya yang masih kuingat.
Dan setelah dia menyanyi tiba giliran untuk mengumpulkan uang. Dan dari 3 orang di dalam angkot, ternyata ga ada seorangpun yang memberikan uang receh. Termasuk juga aku, karena pada saat itu ga ada uang receh.
Dan coba tebak apa reaksi pengamen itu?
Biasa saja dan berlalu begitu saja, pergi sambil menggerutu, atau malah menunjukkan muka yang marah. Ternyata tidak teman-teman, pengamen itu masih bisa tersenyum dan mengucapkan terima kasih.
Sejenak aku berpikir mengenai hal ini. Bagaimana mungkin ada orang yang sebegitu iklasnya menjalankan profesinya. Bisa tersenyum dan mengucapkan terima kasih pada sesuatu keadaan yang mungkin ga diharapkannya yaitu ga ada yang memberikan uang receh.
Pada saat kita berdoa dan minta sesuatu pada Tuhan, apa yang kita minta terjadi, mudah bagi kita untuk mengucapkan terima kasih dan tersenyum tetapi sebaliknya, jika sesuatu itu tidak kita harapkan, akan kah kita masih bisa mengucap terima kasih dan tersenyum pada Tuhan.
Klo ada yang bertanya, ok..berikan aku alasan untuk tersenyum dan terima kasih. Alasan untuk tersenyum, karena dengan tersenyum, hati kita akan gembira dan hidup yang sulit ini akan terasa lebih ringan untuk dijalani. Dan tersenyum membuat orang bisa awet muda. Asal jangan senyum-senyum sendiri ga jelas alasannya. Ntar di kira ......
Ams. 15:13 Hati yang gembira membuat muka berseri-seri, tetapi kepedihan hati mematahkan semangat.
Ams. 17:22 Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.
Dan alasan untuk berterima kasih adalah karena banyak berkat yang kita terima dari Tuhan dan itu bukti bahwa Tuhan sangat menyayangi kita anak-anakNya.
So, atas apapun yang terjadi dalam kehidupan kita tetaplah tersenyum dan mengucapkan terima kasih. Dan yakinlah Tuhan mempunyai jawaban untuk setiap apapun yang terjadi dalam kehidupan kita.
Yer. 29:11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
Thanks God, kemarin aku mendapatkan pelajaran berharga dari seorang pengamen.
Di simpang itu banyak pengamen. Jadi tak heran, ketika angkot berhenti, pengamen yang masih sangat muda itu langsung mendendangkan lagu nya. Dengan ala penyanyi terkenal, ia bernyanyi "jika nanti si buah hati lahir, aku berharap dia ga seperti diriku" Itu cuplikan lagu nya yang masih kuingat.
Dan setelah dia menyanyi tiba giliran untuk mengumpulkan uang. Dan dari 3 orang di dalam angkot, ternyata ga ada seorangpun yang memberikan uang receh. Termasuk juga aku, karena pada saat itu ga ada uang receh.
Dan coba tebak apa reaksi pengamen itu?
Biasa saja dan berlalu begitu saja, pergi sambil menggerutu, atau malah menunjukkan muka yang marah. Ternyata tidak teman-teman, pengamen itu masih bisa tersenyum dan mengucapkan terima kasih.
Sejenak aku berpikir mengenai hal ini. Bagaimana mungkin ada orang yang sebegitu iklasnya menjalankan profesinya. Bisa tersenyum dan mengucapkan terima kasih pada sesuatu keadaan yang mungkin ga diharapkannya yaitu ga ada yang memberikan uang receh.
Pada saat kita berdoa dan minta sesuatu pada Tuhan, apa yang kita minta terjadi, mudah bagi kita untuk mengucapkan terima kasih dan tersenyum tetapi sebaliknya, jika sesuatu itu tidak kita harapkan, akan kah kita masih bisa mengucap terima kasih dan tersenyum pada Tuhan.
Klo ada yang bertanya, ok..berikan aku alasan untuk tersenyum dan terima kasih. Alasan untuk tersenyum, karena dengan tersenyum, hati kita akan gembira dan hidup yang sulit ini akan terasa lebih ringan untuk dijalani. Dan tersenyum membuat orang bisa awet muda. Asal jangan senyum-senyum sendiri ga jelas alasannya. Ntar di kira ......
Ams. 15:13 Hati yang gembira membuat muka berseri-seri, tetapi kepedihan hati mematahkan semangat.
Ams. 17:22 Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.
Dan alasan untuk berterima kasih adalah karena banyak berkat yang kita terima dari Tuhan dan itu bukti bahwa Tuhan sangat menyayangi kita anak-anakNya.
So, atas apapun yang terjadi dalam kehidupan kita tetaplah tersenyum dan mengucapkan terima kasih. Dan yakinlah Tuhan mempunyai jawaban untuk setiap apapun yang terjadi dalam kehidupan kita.
Yer. 29:11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
Thanks God, kemarin aku mendapatkan pelajaran berharga dari seorang pengamen.
0 terang dunia bersinar:
Posting Komentar